Tips Pintar Menyusui Bayi Untuk Ibu Pemula

INFOYAY, Tips Pintar Menyusui Bayi Bagi Ibu Pemula – Menyusui Bayi Bagi Ibu yang baru saja mempunyai anak akan terasa berkesan. Terlebih psikis seorang wanita muda yang merasakan pertama kalinya menyusui akan terasa asing.

Sebenarnya secara fitrah manusia, seorang wanita akan secara alamiah memberikan ASI kepada bayi pertamanya. Namun terkadang banyak juga wanita yang baru menjadi seorang ibu masih merasa canggung.

Sejak masa kehamilan, payudara mengalami perubahan sebagai persiapan menyusui. Perubahan bentuk dan ukurannya dipengaruhi oleh faktor usia, keturunan, hormon, dan makanan yang dikonsumsi oleh seorang wanita.

Sedangkan besarnya payudara wanita yang baru menjadi seorang ibu setelah melahirkan tergantung pada jumlah jaringan lemak yang membentuknya. Selain itu, faktor sedang dalam masa menyusui atau tidak juga berpengaruh pada ukurannya.

Payudara merupakan bagian tubuh ibu yang berfungsi menyediakan makanan dan faktor kekebalan yang diperlukan bayi pada masa menyusui. Selain itu, payudara juga merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang dapat memberi? kan kepuasan seksuai. walaupun sebenarnya payudara bukan merupakan organ seksual primer.

Payudara terdiri dari sekitar 15-20 lobus yang terpisah satu sama lain oleh suatu jaringan ikat dan jaringan lemak, Setiap lobus berisi beberapa lobus kecil yang memproduksi susu. yang disebut alveoli. Alveoli dikelilingi oleh sel otot. Setiap lobus memiliki saluran yang melebar menjadi penyimpanan susu dan bertemu di puting susu.

Bagian luar payudara terdiri dari beberapa lapisan. Pertama, bagian terluar merupakan area yang halus dan lunak yang mengelilingi area areola mamae

Kedua, areola mamae yaitu bagian yang memiliki warna lebih gelap dibandingkan bagian pertama melingkar di sekitar puting dengan variasi warna beragam, mulai dari merah muda sampai cokelat tua. Bagian ini biasanya mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap pada masa menyusul.

Ketiga, bagian puting payudara yang tersusun dari sejumlah besar jaringan erektil dan sensitif yang membantu membuka dan menutupnya saluran ASI Pada puting terdapat 320 saluran ASI yang membuka. Selain itu, terdapat kelenjar sebacea yang berfungsi aktif pada saat proses menyusui

Pembuluh darah arteri Intercostal bertugas menyuplai darah ke payudara dan pembuluh darah vena payudara. Pembuluh darah vena Ini akan mengalami pembesaran pada saat masa menyusul.

Perubahan Normal Payudara selama Kehamilan dan Menyusui

Selama kehamilan dan menyusui, payudara mengalami perubahan yang normal terjadi. Perubahan yang progresif terjadi pada payudara pada saat akan menyusui, yang dimulai sejak kehamilan.

Lobus-Iobus pada payudara membesar karena stimulasi hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan. Saluran-saluran ASI mulai bercabang banyak dan menjadi lebih panjang. Hormon-hormon laktasi. seperti prolaktin, cortisol, human pacem! Imogen, dan Insulin, berkontribusi terhadap perubahan payudara.

Pada bulan akhir kehamilan. payudara terus mengalami pembesaran dan mulai memproduksi kolustrum, yaitu cairan kekuningan yang banyak mengandung antibodi yang sangat penting bagi kesehatan bayi. Proses kelahiran bayi dan keluarnya plasenta segera menginisiasi pengeluaran ASI dari payudara.

Mekanisme Keluarnya ASI

Saat bayi mengisap payudara, sensasi isapan ini menstiMulasi ujung saraf payudara. Saraf memerintahkan otak untuk mengeluarkan dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin.

Hormon prolaktih merangsang alveoli untuk menghasilkan lebih banyak ASl. Sementara itu, hormon oksitosin menye bahkan !eI-sel otot di sekitar alveoli mengerut, Mendorong ASI masuk ké saluran penyimpanan sehingga bayi dapat mengisapnya. Semakin sering dan semakin lama bayi mengisap, semakin banyak ASI yang dihasilkan.

Pengeluaran ASI juga disebut sebagai refleks let down yang mekanisme kerjanya dikontrol oleh refleks neurohormonal. Selain oleh isapan bayi, refleks let down juga menjadi aktif karena beberapa rangsangan lain, yaitu auditori misalnya saat mendengar bayi menangis dan visual rnisalnya saat melihat bayi.

Rangsangan tersebut membuat ibu merasakan pengeluaran ASI tanpa ada isapan dari bayi. Beberapa faktor yang dapat menghambat refleks let down dan menurunkan jumlah pengeluaran ASI adalah kecemasan,. ketegangan, flu berat, dan nyeri.

Oleh karena itu, dalam memberikan ASl, ibu perlu memperhatikan kenyamananduduk yang nyaman dan terbebas dari stres yang dapat mengganggu proses menyusui.

Komposisi ASI

Kolostrum adalah air susu yang mulai diproduksi pada satu bulan terakhir kehamilan dan dikeluarkan pada harihari pertama setelah melahirkan. Kolostrum sangat kental dan berwarna kekuning-kuningan.

Air susu ini sangat kaya protein dan zat untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Kolostrum melapisi usus bayi dan melindunginya dari bakteri sehingga kolostrum wajib diberikan kepada bayi. Pada awal menyusui, kolostrum yang keluar mungkin hanya satu sendok teh saja.

Produksinya berkurang seiring dengan keluarnya ASI peralihan pada hari ke-3 sampai ke-5. ASI transisi atau ASI peralihan adalah ASI yang dihasilkan setelah kolostrum, yang biasanya keluar selama 2 minggu.

Kandungan dalam ASI peralihan memang tidak selengkap kolostrum. Namun, ASI peralihan mengandung lebih banyak kalori dibandingkan dengan kolostrum.

ASI matur adatah ASI terakhir yang dihasilkan oleh ibu. ASI ini kaya dengan karbohidrat. protein, lemak. dan alr untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI matur terbagi ke dalam dua jenis. yaitu foremilk dan hindmilk.

Foremilk adalah ASI yang dihasilkan selama awal menyusui. Foremilk banyak mengandung air, vitamin, dan protein sehingga komposisinya mirip minuman segar yang menghilangkan rasa haus bayi. Warnanya cenderung lebih jernih dan encer dibandingkan dengan hindmilk.

Hindmilk adalah ASI yang keluar setelah foremilk habis. Hindmilk mengandung lemak tingkat tinggi dan sangat diperlukan untuk pertambahan berat badan bayi sehingga hindmilk ibarat hidangan utama yang lezat dan bergizi tinggi.

Warnanya cenderung lebih putih dan lebih kental. Dengan mendapatkan ASI sampai dengan hindmilk. bayi cenderung iebih kenyang dan tidak mudah rewel karena puas.

Oleh karena itu, biarkan bayi menyusu pada satu payudara hingga ia merasa puas atau sampai payudara tersebut kosong sehingga ia bisa mendapatkan baik foremilk maupun hindmilk dari ASI.

Kandungan Zat Gizi dalam ASI

Berikut dijabarkan kandungan yang terdapat dalam AsI dibandingkan dengan kandungan zat gizi dalam susu sapi.
Kadar karbohidrat dalam ASI lebih tinggi dibandingkan pada susu sapi. Karbohidrat berfungsi memberikan energi serta membangun sel saraf otak sehingga bayi yang diberi ASI lebih aktif dan cerdas.

Di dalam usus, sebagian karbohidrat diubah menjadi asam laktat yang berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.

Kadar protein dalam ASI Iebih rendah dibandingkan pada susu sapi. Akan tetapi, protein dalam susu sapi membentuk gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi sehingga sulit dicerna. Akibatnya bayi sering mengalami susah buang air besar.

Sebaliknya, protein dalam ASI lebih lunak sehingga hampir seluruhnya mudah dicerna dan terserap oleh pencernaan bayi.

Kadar lemak ASI lebih tinggi dibandingkan pada susu sapi. Jenis lemak dalam ASI mengandung banyak omega-3, omega-6, dan DHA yang dibutuhkan dalam pembentukan seI-sel jaringan otak. Selain itu, di dalam lemak AsI terdapat enzim yang membuat lemak dapat seluruhnya tercerna oleh bayi.

Kadar mineral dalam ASI, seperti kalium, kalsium, natrium, dan fosfor, lebih rendah dibandingkan pada susu sapi. Meskipun demikian, mineral dalam ASI tetap mencukupi kebutuhan bayi, bahkan iebih mudah diserap tubuh.

Kandungan mineral dalam susu sapi memang cukup tinggi, tetapi hal tersebut justru berbahaya karena apabila sebagian besar tidak dapat diserap maka akan memperberat kerja usus bayi dan mengganggu sistem keseimbangan dalam pencernaan. Hal tersebut bisa merangsang pertumbuhan bakteri yang merugikan. Gejala yang tampak adalah bayi menjadi mudah kembung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *